Oleh : Trisna Nurdiaman
Masyarakat adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi dan
hidup bersama dalam suatu wilayah serta mengembangkan sebuah pola-pola kultural
tertentu sebagai suatu sistem hidup bersama. Masyarakat sebagai sekolompok individu dengan
sistem hidup bersama yang mereka kembangkan tentu saja tidak pernah lepas dari
ruang dan waktu yang mengikat eksistensi mereka. Bagi masyarakat, ruang
menandai adanya suatu tempat yang memungkinkan mereka untuk hidup bersama dan
mengembangkan sistem hidup bersama. Sementara waktu menandai adanya suatu
proses sosial yang berjalan secara terus menerus sehingga menimbulkan dinamika
sosial dalam masyarakat. Dinamika sosial sendiri merupakan sebuah gerak
masyarakat secara terus menerus yang menimbulkan perubahan dalam tata hidup masyarakat
yang bersangkutan.
Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat terus berkembang dan
berubah mengikuti arus perkembangan zaman. Salah satu fenomena yang menarik
untuk dibahas dalam dinamika sosial masyarakat adalah mengenai fenomena
“kebutuhan dan keinginan”. Kebutuhan dan keinginan selalu melekat dalam setiap
masyarakat, mulai dari masyarakat primitif sampai masyarakat modern. Kebutuhan
dan keinginan pada hakikatnya merupakan alasan dasar timbulnya aspek sosiologis
manusia. Dengan kata lain, berbagai pola-pola kultural yang tumbuh, berkembang
dan dijadikan sebagai sistem hidup bersama dalam masyarakat pada dasarnya
merupakan sebuah kesatuan realitas yang terbentuk akibat adanya usaha-usaha
yang dilakukan manusia untuk memenuhi bergbagai kebutuhan dan keinginannya.
Usaha-usaha pemenuhan kebutuhan dan keinginan tersebut tidak
mungkin dapat dilakukan secara individual. Hal tersebut dikarenakan sifat dan
hakikat keinginan dan kebutuhan manusia itu sendiri yang tidak terbatas (tidak
terhingga). Setelah manusia berhasil memenuhi kebutuhan dan keinginannya,
manusia selalu membuat kebutuhan dan keinginan baru. Sifat manusia yang selalu
tidak merasa puas dengan apa yang telah ia capai membuat manusia selalu
terlihat berbeda dari waktu ke waktu. Demi memaksimalkan usahanya dalam
memenuhi kebutuhan dan keinginannya manusia melakukan hubungan kerjasama dengan
sesamanya. Untuk memastikan hubungan kerjasama tersebut berjalan dengan baik
dan berkesinambungan, maka dibuatlah sebuah sistem hidup bersama yang terdiri
dari nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur dan mengikat para anggotanya
dalam hubungan kerjasama tersebut.
Dalam hubungan kerjasama tersebut setiap anggota masyarakat
menempati suatu status dan peranan sesuai dengan kemampuannya masing masing.
Dalam masyarakat primitif yang kebudayaan mereka masih sederana, (1) pola
hubungan kerjasama diantara mereka masih rendah; (2) status dan peranan yang
ada dalam masyarakat tersebut relatif homogen serta (3) trust atau
kepercayaan dalam jalinan hubungan kerjasama tersebut difasilitasi oleh rasa
kekeluargaan. Hal tersebut dikarenakan terbatasnya pengetahuan pengetahuan yang
mereka miliki, sedikitnya jumlah penduduk serta asal-usul keluarga mereka
berasal dari nenek moyang yang sama.
Sebaliknya pada masyarakat modern seperti di kota, (1) tingkat
hubungan kerjasama mereka sangat tinggi dan kompleks; (2) status dan peranan dalam
masyarakat tersebut relatif heterogen mengingat pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta banyaknya jumlah penduduk; (3) trust
atau kepercayaan dalam jalinan hubungan kerjasama masyarakat modern
difasilitasi oleh uang mengingat latar belakang anggota masyarakatnya yang
heterogen. Artinya uang dalam masyarakat modern tidak hanya berfungsi sebagai
alat tukar ekonomi saja, melainkan sebagai fasilitas kepercayaan dalam hubungan
kejasama.
Dalam masyarakat primitif, setiap keluarga mungkin mampu secara
mandiri memenuhi semua kebutuhan dan keinginannya baik secara biologis (seperti
: makananan, minuman) maupun secara psikologis (seperti : spiritual dan
pengetahuan). Sementara pada masyarkat modern, setiap keluarga tidak mungkin
memenuhi kebutuhan dan keinginannya secara mandiri mengingat kemampuan mereka
yang hanya menguasai di satu atau dua bidang pekerjaan saja.
Kemudan dalam masyarakat primitif, peran sosialisasi nilai-nilai
kultural hanya dilakukan oleh keluarga dan lingkungan masyarakat saja. Berbeda
halnya dengan masyarakat modern, peran sosialisasi kebudayaan dilakukan oleh
banyak pihak, yaitu keluarga, lingkungan masyarakat, media massa, Sekolah Dasar
(SD), SMP, SMA hingga Universitas.
Seiring dengan berjalanya waktu, sistem hidup bersama tersebut
semakin mantap dan telah berhasil mempertahankan eksistensi manusia di dunia
ini. Salah satu bukti keberhasilan tersebut ditandai dengan pesatnya
pertumbuhan populasi manusia di planet bumi ini. Tentu saja tingginya
pertumbuhan populasi manusia tersebut dikarenakan mantapnya kebudayaan yang
telah mereka ciptakan sehingga memungkinkan terpenuhinya kebutuhan dan keinginan
yang mereka miliki meskipun tidak sepenuhnya. Bahkan kebudayaan yang berhasil
mereka kembangkan tersebut telah menjadikan manusia sebagai makhluk yang tidak
terkalahkan di Bumi ini dan menempatkan manusia di atas puncak rantai makanan. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa masyarakat merupakan sebuah sistem hidup bersama yang
menjadi sumber kekuatan manusia dalam mempertahankan eksistensinya dan memenuhi
kebutuhan serta keinginannya.
Proposisi dasar
·
Masyarakat
adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi dan hidup bersama dalam suatu
wilayah serta mengembangkan sebuah pola-pola kultural tertentu sebagai suatu
sistem hidup bersama.
·
Masyarakat
merupakan sebuah bentuk sistem hidup bersama yang menjadi sumber kekuatan
manusia dalam mempertahankan eksistensinya dan memenuhi kebutuhan serta
keinginannya.
·
Berbagai
pola-pola kultural yang tumbuh, berkembang dan dijadikan sebagai sistem hidup
bersama dalam masyarakat pada dasarnya merupakan sebuah kesatuan realitas yang
terbentuk akibat adanya usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk memenuhi
bergbagai kebutuhan dan keinginannya.
·
Manusia
mempunyai kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas, oleh karena itu usaha-usaha
dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan tersebut tidak mungkin dapat dilakukan
secara individual.
·
Manusia
memaksimalkan usahanya dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya manusia
tersebut melalui hubungan kerjasama
dengan sesamanya.
·
Adanya
hubungan kerjasama diantara manusia tersebut menghasilkan status dan peranan
yang berbeda-beda.
0 comments:
Post a Comment