Tuesday 17 March 2015

Definisi dan Ruang Lingkup Sosiologi Organisasi

Definisi dan Ruang Lingkup Sosiologi Organisasi
Oleh : Trisna Nurdiaman

Sosiologi organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mengkaji fenomena organisasi yang meliputi : perubahan, dinamika sosial (perkembangan, kemunduran dan kehancuran), konflik, sistem, perilaku, manajemen, kepentingan serta regenerasi dalam organisasi. Kajian dalam sosiologi organisasi melingkupi : rumusan dan batas-batas operasional organisasi, tujuan yang telah disepakati bersama; dinamika keorganisasian; identitas organisasi, serta formal membership yang mencakup bahasan status dan peran.
Menurut Schein, organisasi adalaha suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian kerja (job description) dan fungsi (function) melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab. Sementara itu Kochler mendefinisikan organisasi sebagai sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasikan usaha suatu kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.
Definisi yang hampir serupa juga dikemukakan oleh Wright, ia mendefinisikan organisasi sebagai bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordiansikan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama. Berdasarkan dari sejumlah definisi organisasi tersebut maka penulis mengasumsikan bahwa “organiasi adalah sekelompok orang yang melakukan aktivitas terkoordinasi dalam suatu sistem sesuai dengan status dan peran masing-masing dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan bersama.”
Proses terbentuknya organisasi pada awalnya disebabkan oleh adanya desakan minat dan kepentingan-kepentingan individu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya dalam masyarakat. Kebutuhan dan keinginan tersebut tidak mungkin dapat terpenuhi secara maksimal tanpa melakukan kerja sama dengan orang lain. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan tersebut maka dibentuklah sebuah persekutuan untuk mencapai tujuan yang telah disepakati melalui aktivitas-aktivitas terkoordinasi sesuai dengan status dan peranan masing-masing. Untuk menjaga keteraturan dalam menjalankan aktivitas tersebut maka dibuatlah pranata-pranata sosial yang mengatur cara berpikir dan bertindak bagi para anggotanya.
Jenis-jenis organisasi meliputi oraganisasi masyarakat, organisasi sekolah, organisasi militer, organisasi sipil dan Lembaga Swadaya Masyarakat (seperti ICW, WHO dan lain-lain). Setiap organisasi memiliki karakteristik tertentu sesuai dengan struktur dan tujuan dari organisasi yang bersangkutan. Oleh karena itu organisasi dapat juga dikatakan sebagai suatu rangkaian pelapisan terstruktur hubungan antar manusia yang saling ketergantungan.

0 comments:

Post a Comment