Definisi dan Ruang Lingkup Sosiologi Organisasi
Oleh : Trisna Nurdiaman
Sosiologi organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mengkaji
fenomena organisasi yang meliputi : perubahan, dinamika sosial (perkembangan,
kemunduran dan kehancuran), konflik, sistem, perilaku, manajemen, kepentingan
serta regenerasi dalam organisasi. Kajian dalam sosiologi organisasi melingkupi
: rumusan dan batas-batas operasional organisasi, tujuan yang telah disepakati
bersama; dinamika keorganisasian; identitas organisasi, serta formal membership
yang mencakup bahasan status dan peran.
Menurut Schein, organisasi adalaha suatu koordinasi rasional
kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian
kerja (job description) dan fungsi (function) melalui hierarki
otoritas dan tanggung jawab. Sementara itu Kochler mendefinisikan organisasi
sebagai sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasikan usaha suatu
kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.
Definisi yang hampir serupa juga dikemukakan oleh Wright, ia
mendefinisikan organisasi sebagai bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang
dikoordiansikan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Berdasarkan dari sejumlah definisi organisasi tersebut maka penulis
mengasumsikan bahwa “organiasi adalah sekelompok orang yang melakukan
aktivitas terkoordinasi dalam suatu sistem sesuai dengan status dan peran
masing-masing dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan bersama.”
Proses terbentuknya organisasi pada awalnya disebabkan oleh adanya
desakan minat dan kepentingan-kepentingan individu untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginannya dalam masyarakat. Kebutuhan dan keinginan tersebut tidak mungkin
dapat terpenuhi secara maksimal tanpa melakukan kerja sama dengan orang lain.
Oleh karena itu, untuk memaksimalkan upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan
tersebut maka dibentuklah sebuah persekutuan untuk mencapai tujuan yang telah
disepakati melalui aktivitas-aktivitas terkoordinasi sesuai dengan status dan
peranan masing-masing. Untuk menjaga keteraturan dalam menjalankan aktivitas
tersebut maka dibuatlah pranata-pranata sosial yang mengatur cara berpikir dan
bertindak bagi para anggotanya.
Jenis-jenis organisasi meliputi oraganisasi masyarakat, organisasi
sekolah, organisasi militer, organisasi sipil dan Lembaga Swadaya Masyarakat
(seperti ICW, WHO dan lain-lain). Setiap organisasi memiliki karakteristik
tertentu sesuai dengan struktur dan tujuan dari organisasi yang bersangkutan.
Oleh karena itu organisasi dapat juga dikatakan sebagai suatu rangkaian
pelapisan terstruktur hubungan antar manusia yang saling ketergantungan.
0 comments:
Post a Comment