Oleh : Trisna Nurdiaman
·
Lingkaran
Sosial adalah kesatuan relasi sosial yang dibuat oleh setiap manusia dimana ia
menjadi aktor pembentuk dan pusat dari kesatuan lingkaran relasi sosial
tersebut.
·
Besar-kecilnya
suatu lingkaran sosial sosial tidak di pengaruhi oleh lingkungan geografis
(desa atau kota) dimana si aktor, melainkan bergantung pada kemampuan aktor
dalam menjalin dan memelihara hubungannya dengan individu yang lain.
·
Faktor
yang mempengaruhi lingkaran sosial adalah : sifat, kondisi dan sumberdaya
(capital dan skill).
·
Setiap
individu mempunyai skill dan kesempatan yang berbeda dalam membentuk lingkaran
sosialnya.
·
Lingkaran
yang paling dekat dengan titik pusat menandakan tingginya nilai solidaritas
antara si aktor dengan orang-orang yang berada dilingkungan terdekatnya.
·
Semakin
dekat garis lingkaran dengan titik pusatnya, maka semakin kecil lingkaran
tersebut. Hal tersebut menandakan bahwa semakin kuat solidaritas sosialnya maka
semakin sedikit jumlah orang yang berada dilingkungan tersebut.
·
Lingkaran
yang paling jauh dengan titik pusat menandakan lemahnya ikatan solidaritas yang
dimiliki antara aktor dengan orang-orang yang berada di lingkaran terjauhnya.
·
Semakin
jauh garis lingkaran dengan titik pusatnya, maka semakin besar lingkaran
tersebut. Hal tersebut menandakan bahwa semakin lemah solidaritas sosialnya
maka semakin besar jumlah orang yang berada dilingkungan tersebut.
·
Tinggi
rendahnya solidaritas aktor dengan lingkaran sosialnya menandakan kuat atau
tidaknya proses pengaruh-mempengaruhi diantara keduanya.
Selama
ini, orang-orang selalu beranggapan bahwa karakateristik solidaritas sosial
masyarakat desa bersifat paguyuban, sementara orang kota bersifat sebaliknya
(patembayan). Namun pada kenyataannya, baik orang kota maupun orang desa
sebenarnya mereka sama memiliki lingkaran sosial yang menunjukan karakteristik
paguyuban dan lingkaran sosial yang memiliki karakteristik patembayan. Hanya
saja yang menjadi pembeda diantara keduanya adalah jumlah orang yang berada
dilingkungannya.
Pada
umunya di desa, jumlah penduduknya relatif sedikit sehingga hampir semua orang
yang berada diwilayah tersebut termasuk kedalam lingkaran sosial si aktor.
Sementara jumlah penduduk di kota relatif sangat banyak, sehingga tidak semua
orang-orang yang berada di kota tersebut termasuk kedalam lingkungannya.
Memang
bukan suatu hal aneh bila kita mengamati masyarakat kota yang kadang-kadang
tidak pernah kenal dengan tetangganya sendiri. Namun fakta tersebut tidak bisa
disimpulkan bahwa orang tersebut tidak mempunyau lingkaran sosial paguyuban
dalam hidupnya. Lingkaran sosial dibentuk oleh adanya proses interaksi, oleh
karena itu memang pada satu sisi orang tersebut mungkin tidak guyub dengan
tetangganya, tapi disisi lain bisa saja orang tersebut guyub dengan teman
kerjanya, teman sekolahnya atau orang-orang lainnya yang sering berinterkasi
dengannya.
0 comments:
Post a Comment