Oleh Trisna Nurdiaman
Pada hakikatnya, seluruh tindakan dan perilaku manusia selalu
didasarkan pada dua hal, yaitu kebutuhan dan keinginan. Tindakan dan perilaku
manusia pada dasarnya didorong oleh adanya kebutuhan dan keinginan yang melekat
pada dirinya baik dari aspek biologis maupun aspek psikologis. Kebutuhan
merupakan sesuatu hal yang jika tidak terpenuhi akan mengganggu kelangsungan
hidup dari individu yang bersangkutan. Artinya kebutuhan merupakan sesuatu hal
yang harus dipenuhi dan bersifat memaksa. Sementara itu keinginan merupakan
sesuatu hal yang jika tidak terpenuhi, tidak akan mengganggu kelangsungan hdup
individu yang bersangkutan. Oleh karena itu keinginan bersifat sukarela dan
musti arus terpenuhi.
Kesamaan antara kebutuhan dan keinginan adalah sama-sama merupakan
sesuatu hal yang diupayakan manusia untuk dipenuhi. Kebutuhan dan keinginan
manusia terbagi kedalam dua jenis, yaitu kebutuhan dan keinginan yang
bersifat alami serta kebutuhan dan keinginan yang bersifat konstruksial.
Kebutuhan dan keinginan alamiah manusia bersifat kodrati (bawaan sejak lahir)
yang melekat pada setiap individu. Sementara itu kebutuhan dan keinginan konstruksial
muncul karena adanya pengaruh lingkungan sosial yang mengkonstruksikan
kebutuhan-kebutuhan dan keingingan-keinginan tertentu yang menjadi standar
hidup dalam suatu masyarakat.
Tindakan manusia yang di dasarkan pada kebutuhan dan keinginan
sangat sulit diidentifikasi, apakah tindakan tersebut di dasarkan pada
kebutuhan? Atau didasarkan pada keinginan? Perlu diketahui bahwa kebutuhan dan
keinginan manusia selalu difomulisasika ke dalam suatu tujuan yang pada
akhirnya di manifestasikan dalam tindakan dan perilaku. Oleh, karena itu, untuk
mengidentifikasi lebih jauh mengenai kebutuhan dan keinginan yang menyangkut
masalah tindakan dan perilaku manusia, maka ada empat fenomena kebutuhan dan
keingina yang harus diketahui, yaitu :
1.
Membutuhkan
tapi tidak menginginkan
Pada
fenomena ini, tindakan dan perilaku manusia sepenuhnya terjadi karena adanya
paksaan baik dari faktor internal (biologis dan prikologis) ataupun faktor
eksternal (kondisi sosial dan struktur sosia). Contohnya, seseorang terpaksa
mencuri barang milik orang lain demi meredakan rasa lapar dan dahaganya. Pada
kasus laninya, seseorang individu terpaksa mematuhi nilai dan norma
masyarakatnya demi mempertahankan eksistensinya sebagai anggota masyarakat yang
terwujud dalam betuk pengakuan dan penghargaan dari anggota mayarakat yang
lainnya.
2.
Menginginkan
tapi tidak membutuhkan
Fenomena
ini adalah kebalikan dari fenomena yang sebelumnya dimana tidakan dan perilaku
manusia sepenuhnya terjadi karena adanya kehendak individu itu sendiri.
Misalnya, seorang mahasiswa mengkuti kegiatan bakti sosial karena ia merasa iba
terhadap orang lain yang terkena musibah. Contoh lainnya adalah seseorang yang
membuat sebuah tweet yang kontroversial di Twitter demi mendapatkan
perhatian dari orang lain. Pada kasus-kasus tersebut, tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh aktor disebabkan karena adanya ‘keinginan’ tertentu yang
mendasarinya. Sehingga ia mengambil tidakan yang dianggap dapat memenuhi
keinginan tersebut.
3.
Membutuhkan
sekaligus menginginkan
Pada
fenomena ini, tindakan yang dilakukan oleh aktor tidak hanya dilatarbelakamgi
oleh adanya paksaan, tetapi juga karena adanya kehendak yang turut serta
mendoronganya. Contohnya, seseorang bersedekah kepada fakir miskin, ia
melakukan sedekah tersebut bukan hanya karena adanya perintah yang tercantum dalam kitab suci, tetapi karena ia
juga bersimpati terhadap keadaan sesamanya.
4.
Tidak
membutuhkan dan tidak pula menginginkan
Pada
fenomena ini, aktor tidak melakukan suatu tindakan karena tidak adanya motivasi
yang mendorong terjadinya tindakan tersebut. Contohnya, seseorang mahasiswa
menolak ajakan temannya untuk berdemo karena menurutnya hal tersebut bukanlah
sesuatu hal yang penting untuk dilakukan. Hal tersebut sebenarnya akan dianggap
penting apabila terdapat sesuatu yang memaksanya untuk bertindak atau adanya
suatu keinginan yang mungkin bisa dipenuhi apabila melakukan tindakan tersebut.
0 comments:
Post a Comment