Friday 20 March 2015

Teori Lingkaran Sosial




Oleh : Trisna Nurdiaman

·         Lingkaran Sosial adalah kesatuan relasi sosial yang dibuat oleh setiap manusia dimana ia menjadi aktor pembentuk dan pusat dari kesatuan lingkaran relasi sosial tersebut.
·         Besar-kecilnya suatu lingkaran sosial sosial tidak di pengaruhi oleh lingkungan geografis (desa atau kota) dimana si aktor, melainkan bergantung pada kemampuan aktor dalam menjalin dan memelihara hubungannya dengan individu yang lain.
·         Faktor yang mempengaruhi lingkaran sosial adalah : sifat, kondisi dan sumberdaya (capital dan skill).
·         Setiap individu mempunyai skill dan kesempatan yang berbeda dalam membentuk lingkaran sosialnya.
·         Lingkaran yang paling dekat dengan titik pusat menandakan tingginya nilai solidaritas antara si aktor dengan orang-orang yang berada dilingkungan terdekatnya.
·         Semakin dekat garis lingkaran dengan titik pusatnya, maka semakin kecil lingkaran tersebut. Hal tersebut menandakan bahwa semakin kuat solidaritas sosialnya maka semakin sedikit jumlah orang yang berada dilingkungan tersebut.
·         Lingkaran yang paling jauh dengan titik pusat menandakan lemahnya ikatan solidaritas yang dimiliki antara aktor dengan orang-orang yang berada di lingkaran terjauhnya.
·         Semakin jauh garis lingkaran dengan titik pusatnya, maka semakin besar lingkaran tersebut. Hal tersebut menandakan bahwa semakin lemah solidaritas sosialnya maka semakin besar jumlah orang yang berada dilingkungan tersebut.
·         Tinggi rendahnya solidaritas aktor dengan lingkaran sosialnya menandakan kuat atau tidaknya proses pengaruh-mempengaruhi diantara keduanya.

Selama ini, orang-orang selalu beranggapan bahwa karakateristik solidaritas sosial masyarakat desa bersifat paguyuban, sementara orang kota bersifat sebaliknya (patembayan). Namun pada kenyataannya, baik orang kota maupun orang desa sebenarnya mereka sama memiliki lingkaran sosial yang menunjukan karakteristik paguyuban dan lingkaran sosial yang memiliki karakteristik patembayan. Hanya saja yang menjadi pembeda diantara keduanya adalah jumlah orang yang berada dilingkungannya.
Pada umunya di desa, jumlah penduduknya relatif sedikit sehingga hampir semua orang yang berada diwilayah tersebut termasuk kedalam lingkaran sosial si aktor. Sementara jumlah penduduk di kota relatif sangat banyak, sehingga tidak semua orang-orang yang berada di kota tersebut termasuk kedalam lingkungannya.

Memang bukan suatu hal aneh bila kita mengamati masyarakat kota yang kadang-kadang tidak pernah kenal dengan tetangganya sendiri. Namun fakta tersebut tidak bisa disimpulkan bahwa orang tersebut tidak mempunyau lingkaran sosial paguyuban dalam hidupnya. Lingkaran sosial dibentuk oleh adanya proses interaksi, oleh karena itu memang pada satu sisi orang tersebut mungkin tidak guyub dengan tetangganya, tapi disisi lain bisa saja orang tersebut guyub dengan teman kerjanya, teman sekolahnya atau orang-orang lainnya yang sering berinterkasi dengannya.

0 comments:

Post a Comment