Saturday 21 March 2015

Fiksi Ilmiah : Ideologi dalam Tinjauan Sosial Imajinatif




Oleh : Trisna Nurdiaman

Ideologi adalah sebuah kerangka berpikir bersama dari sekelompok orang yang memiliki kesamaan pemikiran dan perasaan yang dijadikan sebagai landasan dalam menentukan arah dan tujuan hidup. Ideologi lahir sebagai akibat dari adanya ketidakpuasan terhadap relitas sosial yang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan. Ideologi merupakan sebuah alat untuk melakukan rekayasa sosial dalam masyarakat demi terciptanya suatu kondisi dimana kebutuhan dan keinginan dapat terpenuhi dengan baik. Proses rekayasa sosial tersebut meliputi : 1) perumusan arah dan tujuan hidup bersama; 2) mengkonstruksikan arah dan tujuan hidup tersebut sebagai suatu keinginan dan kebutuhan dalam masyarakat; 3) memanifestasikan rumusan tersebut kedalam tindakan dan tingkah laku masyarakat yang berpola.
Ideologi merupakan sebuah mekanisme dari ekosistem sosial yang mengatur populasi manusia di bumi. Sejarah adalah saksi bagaimana manusia lebih mementingkan sebuah ideologi dari pada spesiesnya. Jutaan nyawa manusia melayang hanya demi untuk mempertahankan sebuah ideologi. Artinya, nilai dari sebuah ideologi lebih berharga dibanding dengan nyawa manusia itu sendiri sebagai pencipta dari ideologi tersebut. Hal tersebut adalah sebuah gambaran bagaimana ideologi-ideologi tersebut mengatur populasi manusia melalui mekanisme peperangan. Pada dasarnya manusia tidak menyukai peperangan, akan tetapi demi sebuah rumusan dari tujuan hidup bersama yang sudah terinternalisasi menjadi sebuah keinginan dan kebutuhan dalam diri mereka, “hidup itu tidaklah terlalu penting apabila realitas sosial masih tidak sesuai dengan cita-cita telah mereka gagas”
Manusia adalah parasit yang menggerogoti dan merusak ekosistem dari alam. Populasi manusia terus berkembang dengan pesat di planet yang bernama “Bumi” ini. Manusia menjadi makhluk superior yang tidak terkalah oleh makhluk lainnya. Tidak ada satupun predator yang mampu mengendalikan populasi manusia karena kehebatan akalnya. Manusia melihat binatang pemakan daging sebagai makhluk yang buas, padahal manusia sendiri adalah makhluk yang paling buas di dunia ini. Manusia adalah makhluk omnivora yang memakan apa saja yang dapat mereka makan. Sehingga pantaslah jika dikatakan bahwa manusia adalah makhluk yang paling rakus. Oleh karena itu, ideologi secara disadari telah tampil sebagai mekanisme ekosistem sosial yang mengendalikan populasi manusia.
Pada zaman dahulu, manusia melahirkan banyak anak. Hal tersebut sah-sah saja karena melalui mekanisme perang, populasi manusia akan tetap terkendali. Pada zaman sekarang, peperangan mulai dihindari, namun manusia tetap mengembangkan mesin-mesin perang yang lebih canggih. Mesin-mesi tersebut seperti bom nuklir akan sangat berguna bagi pengurangan populasi manusia secara masal dan dilakukan dalam jumlah besar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alam semesta ini tidak menciptakan makhluk predator yang menempati rantai makanan diatas manusia, melainkan alam menjadikan manusia sebagai predator atas spesies mereka sendiri.



0 comments:

Post a Comment